Jumat, 07 Oktober 2016

CHLOEPEDIA-- Label,penelusuran,tag,hasil,result,hasil penelusuran.hasil result : HERPETOLOGI (part 1)

CHLOEPEDIA-- Label,penelusuran,tag,hasil,result,hasil penelusuran.hasil result : HERPETOLOGI (part 1)


.........................................................

HERPETOLOGI
............................................................
Label,penelusuran,tag,hasil,result,hasil penelusuran.hasil result :
H,Herpetofauna,herpetology,biodiversity ,tugumuda reptiles community,kse,komunitas satwa eksotik,sahabat si komo,chloe ardella raisya putri kamarsyah,prianka putri,aldhika budi pradana


Herpetofauna,herpetology,biodiversity,keanekaragaman hayati,flora,fauna,konservasi,habitat,komunitas,reptil,satwa.t-rec,tugumuda reptiles community,kse,komunitas satwa eksotik,sahabat si komo,on line,chloe ardella raisya putri kamarsyah,priankaputri,aldhika budi pradana
................................................................
Hanya berusaha merangkum segala sesuatu yang berhubungan dengan herpetologi dari sumber sumber yang ada di pencarian google search , semoga dapat membantu dan bermanfaat


Just trying to summarize everything connected with herpetologi-herpetology  from existing sources in the google search engine, may be helpful and useful
.................................................................

.................................................................

Herpetology
Herpetologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Herpetologi (Bahasa Yunani: ρπετόν herpeton = melata, dan λόγος logos = penjelasan atau alasan) adalah cabangilmu zoologi yang mempelajari kehidupan (biologi) reptilia dan amfibia. Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalahvertebrata berkaki empat (tetrapoda) yang "berdarah dingin" (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak memiliki kemiripan.
Herpetologi makin banyak dipelajari seiring dengan berkembangnya kecenderungan menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan. Selain itu, banyak anggota dari kedua kelompok besar hewan ini yang menghasilkan bisa/racun yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan bagi penyakit jantung dan stroke.

Karier[sunting | sunting sumber]

Ada banyak karier pada bidang herpetologi. Ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, bidang penelitian, pembiakan umum dan swasta, kurator ilmu hewan, profesor akademi, kurator museum.
Bagi yang ingin berkarier di bidang ini harus mempunyai latar belakang yang kuat di bidang ilmu pasti dan matematika. Hanya beberapa universitas yang menawarkan program studi di bidang ini, sehingga membuat bidang ini sangat langka dan banyak dicari.
Dalam dunia ilmu pengetahuan modern, sangat jarang seseorang dianggap sebagai ahli herpetologi. Banyak orang lebih memfokuskan diri di bidang cabangnya seperti ecologi, evolusi, taksonomi, fisiologi, atau biologi molekular, dan biasanya bidang yang diambil adalah dengan penelitian pada amfibi atau serangga. Sebagai contoh, seorang ahli biologi evolusi yang juga seorang ahli herpetolgi bisa memilih untuk meneliti perubahan warna yang terjadi pada ular koral.

............................
Herpetologi yaitu cabang biologi yang mempelajari tentang Amfibia dan Reptilia. Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalah vertebrata berkaki empat (tetrapoda) yang “berdarah dingin” (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak memiliki kemiripan.
.......................

RABU, 18 DESEMBER 2013

Pengertian Herpetologi

Pengertian Herpetologi Herpetologi Adalah salah satu perkembangan ilmu dari zoologi yang khusus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan herpetofauna. Sedangkan herpetofauna adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kelompok binatang amfibi dan reptil. Amphibia adalah kelompok binatang yang hidup di dua alam, sedangkan reptil adalah kelompok hewan melata.
Menurut asal katanya, Herpetologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Herpeton” yang berarti “merayap atau melata” dan “Logos” yang berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Sehingga jika dirangkum Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari fauna yang merayap atau melata. Maksud dari “merayap” atau “melata” disini disamakan berdasarkan sifat  herpetofauna pada saat istirahat dimana posisi tubuh ventral menyentuh tanah. Oleh karena itu fauna seperti reptil dan amfibi disebut herpetofauna. Selain itu, mereka merupakan kelompok vertebrata yang bergantung pada suhu lingkungan atau lebih dikenal dengan ektoterm (Zug, 1993). Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan plasma nutfah tropis memiliki tidak kurang dari 16% keanekaragaman herpetofauna di dunia. Berdasarkan koleksi herpetofauna dari berbagai daerah di Indonesia yang tersimpan di Museum Zoologi Bandung dapat diketahui bahwa di Indonesia memiliki sekitar 1.500 jenis herpetofauna. Sedangkan berdasarkan penelitian Van kampen dan De Roije, di pulau jawa sendiri memiliki lebih kurang sekitar 128 jenis dari 7.500 jenis herpetofauna di dunia yang telah berhasil dievaluasi dan diidentifikasi (IUCN, 2008).
Herpetologi makin banyak dipelajari seiring dengan berkembangnya kecenderungan menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan. Selain itu, banyak anggota dari kedua kelompok besar hewan ini yang menghasilkan bisa/racun yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan bagi penyakit jantung dan stroke. Ada banyak karier pada bidang herpetologi. Ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, bidang penelitian, pembiakan umum dan swasta, kurator ilmu hewan, profesor akademi, kurator museum. Bagi yang ingin berkarier di bidang ini harus mempunyai latar belakang yang kuat di bidang ilmu pasti dan matematika. Hanya beberapa universitas yang menawarkan program studi di bidang ini, sehingga membuat bidang ini sangat langka dan banyak dicari.
Dalam dunia ilmu pengetahuan modern, sangat jarang seseorang dianggap sebagai ahli herpetologi. Banyak orang lebih memfokuskan diri di bidang cabangnya seperti ecologi, evolusi, taksonomi, fisiologi, atau biologi molekular, dan biasanya bidang yang diambil adalah dengan penelitian pada amfibi atau serangga. Sebagai contoh, seorang ahli biologi evolusi yang juga seorang ahli herpetolgi bisa memilih untuk meneliti perubahan warna yang terjadi pada ular koral.

Demikianlah artikel mengenai definisi pengertian herpetologi, semoga bermanfaat tentunya.[tb]


.........................

erpetologi merupakan salah satu perkembangan ilmu dari zoologi yang khusus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan herpetofauna. Sedangkan herpetofauna adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kelompok binatang amfibi dan reptil. Amphibia adalah kelompok binatang yang hidup di dua alam, sedangkan reptil adalah kelompok hewan melata.
Menurut asal katanya, Herpetologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Herpeton” yang berarti “merayap atau melata” dan “Logos” yang berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Sehingga jika dirangkum Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari fauna yang merayap atau melata. Maksud dari “merayap” atau “melata” disini disamakan berdasarkan sifat  herpetofauna pada saat istirahat dimana posisi tubuh ventral menyentuh tanah. Oleh karena itu fauna seperti reptil dan amfibi disebut herpetofauna. Selain itu, mereka merupakan kelompok vertebrata yang bergantung pada suhu lingkungan atau lebih dikenal dengan ektoterm (Zug, 1993).
Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan plasma nutfah tropis memiliki tidak kurang dari 16% keanekaragaman herpetofauna di dunia. Berdasarkan koleksi herpetofauna dari berbagai daerah di Indonesia yang tersimpan di Museum Zoologi Bandung dapat diketahui bahwa di Indonesia memiliki sekitar 1.500 jenis herpetofauna. Sedangkan berdasarkan penelitian Van kampen dan De Roije, di pulau jawa sendiri memiliki lebih kurang sekitar 128 jenis dari 7.500 jenis herpetofauna di dunia yang telah berhasil dievaluasi dan diidentifikasi (IUCN, 2008).
Oleh: T.F. Qurniawan, Januari 2010
Pustaka
Kurniati, H & Yulia A.K. 2009. Lab_herpet. CM & BRC Project LIPI – JICA Research Center For Biology – Cibinong Science Center (CSC) http://www.biologi.lipi.go.id/bio_bidang/zoo_indonesia/home.php
IUCN, Conservation International, and Nature Serve. 2008. Red List Category [online] 2008. Avalaible from: URL: http://http://www.iucnredlist.org.
Rooij, N. de . 1915. The Reptiles of The Indo – Australian Archipelago, Lacertilia. Chelonia, Emydosauria. Volume I. E J Brill Ltd. Leiden. 384 hal
Rooij, N. de. 1915. The Reptiles of the Indo-Australian Archipelago Vol 2; Ophidia. Brill, Leiden. p. 101.
Thayer and Smith. “Greek Lexicon entry for Herpeton”. “The New Testament Greek Lexicon”.http://www.studylight.org/lex/grk/view.cgi?number=2062. diakses 11 Februari 2008
van Kampen, P.N. 1923. The amphibia of the Indo-Australian Archipelago. E.J.Brill, Leiden
Zug, George R. 1993. Herpetology : an Introductory Biology of Ampibians and Reptiles. Academic Press. London, p : 357 – 358.
Zug, G.R., Vitt, L.J. & Caldwell, J.P. 2001. Herpetology, 2nd ed.Academic Press San Diego, London

.........................
Pengertian Ilmu Herpetologi
Publikasi - Selasa, 09 Agustus 2016 Author -  Riyanto Arudam
Ilmu Herpetologi merupakan cabang ilmu biologi yang termasuk salah satu perkembangan ilmu dari zoologi yang khusus mempelajari hewan, termasuk klasifikasi, fisiologi, pengembangan, dan perilakunya. Herpetologi berkaitan dengan herpetofauna istilah yang digunakan untuk menunjuk kelompok binatang amfibi yaitu kelompok binatang yang hidup di dua alam dan reptil adalah kelompok hewan melata.
Secara etimologi Herpetologi berasal dari bahasa Yunani “Herpeton” yang berarti “merayap atau melata” dan “Logos” yang berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Dengan demikian pengertian ilmu Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari hewan amfibi dan reptil yang merayap atau melata. Misalkan:  katak, salamander, kadal air, dan gymnophiona, ular, kadal, amphisbaenids, kura-kura, terrapins, kura-kura, buaya, dan lain-lain.

Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan plasma nutfah tropis, memiliki fauna (herpetofauna) yang merupakan ruang lingkup ilmu Herpetologi tidak kurang dari 16% keanekaragaman di dunia. Herpetofauna yang tersimpan di Museum Zoologi Bandung diketahui bahwa di Indonesia memiliki sekitar 1.500 jenis herpetofauna. Pulau jawa sendiri memiliki lebih kurang sekitar 128 jenis dari 7.500 jenis herpetofauna di dunia yang telah berhasil dievaluasi dan diidentifikasi (IUCN, 2008).

Ilmu Herpetologi banyak dipelajari seiring banyaknya reptil yang digunakan sebagai hewan peliharaan. Namun sangat jarang seseorang dianggap sebagai ahli herpetologi. Hanya beberapa universitas yang menawarkan program studi di bidang ini, sehingga membuat bidang ini sangat langka dan banyak dicari. Padahal, dari kedua kelompok hewan ini  menghasilkan bisa/racun yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan bagi penyakit jantung dan stroke. 

Pengertian Ilmu Herpetologi - Padamu

..............................
herpetologi/her·pe·to·lo·gi/ /hérpétologi/ n cabang zoologi yang berkenaan dengan reptil dan amfibi
...........................

Herpetologi


Herpetologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang Reptilia dan Amphibia, 2 kelas dari vertebrata yang nyata berbeda. Keduanya merupakan anggota dari Tetrapoda (berasal dari bahasa Yunani, berarti memiliki empat kaki). Tetrapoda merupakan peralihan dari ikan (hewan air) menjadi hewan darat. Perubahan yang terjadi pada anggota Tetrapoda antara lain adalah tereduksinya sirip dan kemudian termodifikasi menjadi tungkai. Amphibia merupakan kelompok hewan pertama dari Tetrapoda yang memulai kehidupan di darat, meski tidak sepenuhnya bisa bertahan hidup tanpa air. Selanjutnya, kelompok hewan Tetrapoda yang muncul ke darat adalah Anthracosauria. Kelompok hewan ini sepenuhnya dapat bertahan hidup di darat dengan melakukan adaptasi di antaranya adalah integument yang termodifikasi untuk kehidupan darat dan adanya mekanisme pengurangan hilangnya air dari tubuh (Zug etal., 2001)
Berdasarkan asal katanya, Herpetologi merupakan gabungan dari 2 kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu herpes dan logos. Herpes berarti “a creeping thing” yaitu sesuatu yang merayap atau melata sedangkan logos berarti ilmu (Pough et al., 1998). Jadi, dapat disimpulkan bahwa herpetology adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan melata yaitu Reptilia dan Amphibia. Pengelompokan hewan melata ini didasarkan pada posisi hewan ketika istirahat yaitu bagian ventralnya menempel pada substrat. Oleh karena itu hewan seperti Reptilia (kadal, ular, buaya dan kura-kura) dan Amphibia (kodok dan katak) disebut Herpetofauna.
Studi tentang Reptilia dan Amphibia memiliki peranan kunci dalam spesialisasi dari ilmu biologi yang sangat beragam seperti biologi perkembangan, ekologi dan kedokteran. Keterlibatan Herpetofauna dalam hal ini disebabkan oleh karakteristiknya yang unik sehingga membuat Herpetofauna cocok dalam beberapa teknik. Sebagai contoh, telur dari beberapa Anura dan Salamander dapat menunjukkan perkembangan embryonic sehingga pada akhirnya dipelajari di bawah mikroskop. Sebagai contoh lain, beberapa pola aktivitas dari kadal diurnal dalam penggunaan warna dan pergerakannya dalam social behavioral membuat kelompok hewan ini menjadi pusat perhatian dalam studi behavioral ecology. Studi tentang herpetology juga berperan dalam perkembangan biologi molecular dan bidang kedokteran (Pough et al., 1998).
 Fajar Dwi Astarini  09:24 
........................

Definisi dari Herpetologi

Definisi dari Herpetologi – Definisi menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari Herpetologi adalah sebagai berikut. Definisi Kata Herpetologi her.pe.to.lo.giNomina (kata benda) cabang zoologi yang berkenaan dengan reptil dan amfibi Itulah definisi dari Herpetologi, untuk mencari definisi yang lain dapat menggunakan kotak penelusuran.
....................
HERPETOLOGI
1. her.pe.to.lo.gi Nomina (kata benda) cabang zoologi yang berkenaan dengan reptil dan amfibi

.....................
1.       Aetiologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan sebab-sebabnya
2.      Ammalia, yakni ilmu yang mempelajari tentang heterotrofik 
3.      Anatesi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi yang berhubungan dengan operasi atau pembedahan.
4.      Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan susunan organ-organ tubuh suatu organisme.
5.       Andrologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang alat kelamin
6.      Antropologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang manusia dan perkembangannya
7.       Apiari ilmu yang mengkaji ternak lebah
8.      Artologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang perkembangan tulang  atau sendi-sendi
9.      Bakteriologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri dan seluk beluknya.
10.   Berikut ini adalah cabang-cabang dari ilmu biologi :
11.    Biokimia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan struktur unsur-unsur kimia serta pengaruhnya pada sel hidup.
12.   Bioteknologi, yakni cabang biologi modern yang mempelajari tentang pemanfaatan organisme dan produk dari organisme (berupa hasil ekskresi, dll) dalam proses produksi barang dan jasa.
13.   Botani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan seluk beluknya.
14.   Bryologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang lumut dan seluk beluknya.
15.    Cabang Ilmu Biologi
16.   cabang-cabang biologi itu:
17.    Dastroologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sel-sel pencernaan 
18.   Dendrologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pohon dan tanaman berkayu.
19.   Dermatologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit kulit
20.  Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (interaksi factor abiotik dengan factor biotic).
21.   Embriologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.
22.  Endokrinologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kelenjar endokrin
23.  Entomologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.
24.  Enzimologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang enzim
25.   Epidemiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit menular (epidemik)
26.  Etologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perilaku hewan dengan lingkungannya
27.   Etologi,ilmu perilaku hewan
28.  Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari proses perubahan struktur tubuh pada makhluk hidup secara perlahan – lahan dalam waktu yang cukup lama, sehingga terbentuk spesies baru.
29.  Farmakologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kasiat dan ciri obat-obatan (farmasi). Ilmu ini juga merupakan bagian dari Ilmu Kimia (farmasi)
30.  Fenologi, yaitu ilmu yang mempelajari fenomena biologi yang berhubungan dengan iklim
31.   Fikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang alga dan seluk beluknya.
32.  Fisiologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
33.  Fisiologi, yaitu ilmu yang mempelajari  struktur dan proses tubuh mahkluk hidup
34.  Fitogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan persebarannya. Ilmu ini ada kaitannya dengan ilmu geografi yang disebut dengan geografi tumbuhan.
35.   Fitokimia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang senyawa kimia pada sel tumbuhan
36.  Fotobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang pengaruh cahaya dalam sel hidup.
37.   Genetika - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu makhluk hidup kepada keturunannya.
38.  Herpetologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan reptil dan amphibi.
39.  Herpetologi, ilmu yang mengkaji reptilia dan amfibia
40.  Higien - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.
41.   Histologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.
42.  http://organisasi.org/cabang_ilmu_biologi
43.  Iktiologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang ikan (pisces)
44.  Imunologi , ilmu yang mengkaji imun
45.   Imunologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh (imunisasi)
46.  Kardiologi, ilmu yang mengkaji jantung
47.   Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan di air tawar dan air payau
48.  Malakologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan molusca dan seluk beluknya.
49.  Mamologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hewan menyusui dan seluk beluknya.
50.  Mikologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari jamur dan seluk beluknya.
51.    Mikrobiologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro) serta kehidupannya.
52.   Mikrobiologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
53.   Mirmekologi, biologi rayap ilmu yang mengkaji
54.   Morfologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan struktur luar suatu organisme.
55.   Nematologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang nematoda dan seluk beluknya.
56.   Neurologi, ilmu yang mengkaji saraf
57.   Neuropathologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit saraf (neuron-patogen)
58.   Odontologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada gigi 
59.   Onkologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang peradangan (kanker dan tumor)
60.  Organologi, ilmu yang mengkaji organ
61.   Organologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada organ makhluk hidup
62.  Ornitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang burung dan unggas
63.  Osteologi, yitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit tulang (osteoporosis)
64.  Otologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang telinga 
65.   Paenomenologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala penyakit
66.  Paleobotani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan di masa lampau.
67.   Paleontologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kehidupan hewan atau tumbuhan pada masa zaman lampau yang telah menjadi fosil.
68.  Palinologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang benang sari pada bunga tumbuhan.
69.  Parasitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme – organisme yang dapat menimbulkan penyakit.
70.  Parasitologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sel-sel parasit pada sel hidup.
71.    Patologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap organisme.
72.   Penakologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan berbunga.
73.   Phylogeni adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan makhluk hidup dari bentuk tidak sempurna samapai sempurna.
74.   Protozoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang protozoa dan seluk beluknya.
75.   Pteridologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pakis dan seluk beluknya.
76.   Pulmonologi, ilmu yang mengkaji paru-paru
77.   Radiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penggunaan unsur-unsur radioaktif pada sel hidup, misalnya sinar-x, dll.
78.   Rodentiologi, ilmu yang mengkaji biologi rodentia
79.   Sanitasi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kebersihan lingkungan dan kesehatan termasuk perilaku hidup masyarakat terhadap lingkungan.
80.  Sarkologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh yang lunak 
81.   Sat, 15/04/2006 - 5:06pm — godam64
82.  Serologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang serum
83.  Sitologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang ada pada sel makhluk hidup.
84.  Taksonomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup.
85.   Terratologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kelainan atau cacat embrio dalam masa kandungan.
86.  Virologi - adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk hidup lainnya maupun kehidupannya.
87.   Virologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang virus
88.  Zoologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan seluk beluknya. Botani, yakni ilmu yang mempelajari tentang  tumbuhan
Diposkan oleh Andi Rizal di 09.04
Label: Pelajaran
..............................
§  Herpetologi adalah cabang ilmu zoologi yang mempelajari kehidupan reptilia
§   dan amfibia.
§  Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalah vertebrata berkaki empat (tetrapoda)
§   yang "berdarah dingin" (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak
§  memiliki kemiripan.
§  Herpetologi makin banyak dipelajari seiring dengan berkembangnya
§   kecenderungan menjadikan
§  reptil sebagai hewan peliharaan. Selain itu, banyak anggota dari kedua
§  kelompok besar
§  hewan ini yang menghasilkan bisa/racun yang dapat digunakan
§   sebagai bahan baku
§  obat-obatan bagi penyakit jantung dan stroke.

§  Herpetologi adalah cabang ilmu zoologi yang mempelajari kehidupan reptilia dan amfibia.
§   Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalah vertebrata berkaki empat (tetrapoda)
§   yang "berdarah dingin" (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak memiliki
§  kemiripan. Herpetologi makin banyak dipelajari seiring dengan berkembangnya
§   kecenderungan menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan.

.....................

herpetologi

Herpetologi adalah cabang zoologi yang berkaitan dengan studi amfibi (termasuk katak, kodok, salamander, newts dan gymnophiona) dan reptil (termasuk ular, kadal, amphisbaenids, penyu, terrapins, kura-kura, crocodilians, dan tuatara).
.........................
LABORATORIUM HERPETOLOGI
MUSEUM ZOOLOGICUM BOGORIENSE
BIDANG ZOOLOGI
PUSAT PENELITIAN BIOLOGI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

A. Koleksi Ilmiah

Laboratorium herpetologi adalah bagian dari Museum Zoologi Bogor atau lebih terkenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense (MZB). Di laboratorium ini adalah pusat penyimpanan koleksi spesimen mati dari keragaman jenis satwa liar kelompok Amfibia dan Reptilia (Herpetofauna) Indonesia. Terdapat dua macam tipe koleksi yang disimpan, yaitu koleksi basah dan koleksi kering. Koleksi basah adalah koleksi yang disimpan dalam larutan pengawet ethanol 70%; sedangkan koleksi kering berupa tulang dan kulit yang diawetkan dengan bahan kimia borax. Hampir 90% dari koleksi spesimen di Laboratorium Herpetologi berupa koleksi basah.

Jumlah jenis Amfibia dan Reptilia yang disimpan di Laboratorium Herpetologi sampai dengan bulan April 2009 dapat dilihat pada Tabel 1.  Jumlah jenis akan bertambah terus sejalan dengan bertambahnya kegiatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti di Pusat Penelitian Biologi dan hasil kerjasama dengan peneliti instansi di luar LIPI atau peneliti asing yang melakukan koleksi spesimen herpetofauna di Indonesia

Tabel 1. Jumlah koleksi jenis herpetofauna di MZB pada akhir April 2009.
Class/
Kelas
Ordo/
Bangsa
Family/
Suku
Jumlah Jenis (Koleksi)
Jumlah Jenis Tipe
Holotipe
Paratipe
Syntipe
AMPHIBIA
Gymnophiona
5
-
-
-
Anura
Bombinatoridae
-
1
-
-
3
-
-
-
12
-
1
-
23
1
1
-
43
7
9
-
60
7
-
93
4
9
-
36
-
3
-
Limnodynastidae
-
-
-
1
Jumlah Total Jenis
275
20
34
1

Class/
Kelas
Ordo/
Bangsa
Family/
Suku
Jumlah Jenis (Koleksi)
Jumlah Jenis Tipe
Holotipe
Paratipe
Syntipe
REPTILIA
Crocodylia
4
-
-
-
Testudinata
4
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
-
5
-
-
-
10
-
-
-
3
-
-
-
6
-
-
-
Lacertilia
57
2
2
-
3
-
-
-
44
5
6
1
1
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
104
6
8
2
18
1
1
1
Ophidia
9
1
3
-
7
-
-
-
3
-
-
-
15
-
-
-
1
-
-
-
3
-
-
-
143
5
5
-
39
-
1
-
11
-
-
1
Jumlah Total Jenis
496
20
26
5

Beberapa publikasi Tipe Spesimen di MZB :

Jumlah koleksi berdasarkan jumlah nomor katalog dari koleksi Amfibia dan Reptilia untuk bulan Agustus 2009adalah sebagai berikut:
1.     Amfibia : Jumlah nomor katalog adalah 15370;
2.     Reptilia dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
a.     Crocodylia (buaya): jumlah nomor katalog adalah 27;
b.     Testudinata (kura-kura): Jumlah nomor katalog adalah 407;
c.     Lacertilia (kadal): Jumlah nomor katalog adalah7653;
d.     Ophidia (ular): Jumlah nomor katalog adalah 3952.

Pada saat ini koleksi herpetofauna sudah tertata menurut hirarki filogeni amfibia dan reptilia.  Dasar dari penyusunan koleksi mengikuti hirarki filogeni dari :
1.     Amfibia :
Iskandar, D.T. and E. Colijn. 2000. Preliminary checklist of southeast asian and new guinean herpetofauna. I. Amphibians. Treubia 31 (3) supplement : 1-133.
2.     Ophidia :
Iskandar, D.T. and E. Colijn. 2002. A checklist of southeast asian and new guinean reptiles. Part I. Serpentes.Binamitra. Jakarta.
3.     Lacertilia :
Iskandar, D.T. Preliminary checklist of asian herpetofauna. (in press).
4.     Testudinata :
Iskandar, D.T. 2000. Turtles and Crocodiles of insular Southeast Asia and New Guinea. PALMedia Citra. Bandung.

B. Penelitian


Penelitian di laboratorium Herpetologi mencakup permasalahan dalam taksonomi jenis, ekologi jenis dan komunitasnya, filogeni jenis yang berbasis biologi molekuler dan penangkaran jenis-jenis reptilia rawan punah. Kegiatan dalam bidang taksonomi sebagian besar merupakan kegiatan eksplorasi dan eventarisasi, yaitu mengumpulkan spesimen pada daerah-daerah yang belum pernah dijelajah dan Laboratorium Herpetologi belum mempunyai koleksi dari daerah tersebut. Kegiatan dalam bidang ekologi jenis dan komunitasnya sebagian besar juga merupakan kegiatan lapangan; jenis yang menjadi target adalah jenis yang rawan punah yang disebabkan menyempitnya habitat dan banyak dimanfaatkan dalam perdagangan. Kegiatan filogeni jenis sebagian besar merupakan kegiatan laboratorium; kegiatan ini banyak berhubungan dengan Laboratorium Genetika. Kegiatan penangkaran yang sudah dilakukan di Laboratorium Herpetologi adalah penangkaran ex situ dari Reptilia seperti kura-kura yang rawan punah.

Laporan Aktifitas

Kegiatan dari anggota Lab Herpetologi selain penelitian juga ditambah dengan pembahasan rekomendasi dengan instansi lain. Aktivitas ini berupa usulan masuknya beberapa jenis reptilia dan amfibia ke dalam satwa liar yang dilindungi menurut UU yang terlampir dalam PP 7/1999. Jenis-jenis yang diusulkan dapat Diklik di sini.

Untuk pedoman pada identifikasi jenis-jenis kodok secara akustik untuk kawasan Asia Tenggara, Laboratorium Herpetologi telah mulai menyusun basis data akustik suara jenis-jenis kodok Indonesia. Rekaman suara dibuat oleh Dr Arjan Boonman dari Universitas Queen Mary, Inggris dan proyek ini dipimpin oleh Hellen Kurniati dari Laboratorium Herpetologi-LIPI; dan dengan tambahan rekaman suara kodok oleh Dr. Mirza Kusrini dan rekannya dari Fahutan IPB. Pada saat ini kami sedang bekerja untuk mempublikasi deskripsi dari suara-suara kodok. Perlu diperhatikan bahwa suara hasil download di sini adalah dalam format terkompresi dan karenanya tidak dapat dipakai untuk publikasi ilmiah. Persepsi pendengaran manusia dari suara yang disajikan di sini tetap dapat sangat bermanfaat dalam survei akustik Herpetofauna. Suara dapat di-download dengan mengklik di sini.

C. Jasa

Sejumlah jasa yang dilayani oleh Laboratorium Herpetologi adalah sebagai berikut:
1.     Jasa identifikasi:
Jasa identifikasi adalah jasa yang diberikan staf peneliti Laboratorium Herpetologi dalam melayani identifikasi Amfibia dan Reptilia sampai tingkat suku (genus), jenis (species) dan anak jenis (sub-species).
2.     Jasa konsultan:
Jasa konsultan adalah jasa yang diberikan staf peneliti Laboratorium Herpetologi kepada institusi di luar LIPI dengan memberdayakan keahlian dari staf peneliti.
3.     Jasa taksidermi:
Jasa taksidermi adalah jasa yang diberikan teknisi Laboratorium Herpetologi dalam melayani pembuatan spesimen berupa bentuk awetan kering. 
1.     Jasa pembimbingan
Jasa pembimbingan diberikan oleh staf peneliti di Laboratorioum Herpetologi kepada mahasiswa atau akademisi lainnya yang ingin mengetahui seluk-beluk dunia Herpetofauna.


D. Sumber Daya Manusia

Tabel 2. Daftar nama peneliti dan teknisi di Laboratorium Herpetologi.
Nama
Posisi
Pendidikan
Kepala Laboratorium/Peneliti
S2
Peneliti
S1
Peneliti
S1
Awal Ryanto
Peneliti
S1
Peneliti
S1
Peneliti
S1
Evy A. Arida
Peneliti
S2
Mulyadi
Teknisi
SMU
Tri Wahyu Laksono
Teknisi
SMU

E. Buku-Buku Keluaran Laboratorium Hepetologi
Keterangan :
1.     Kurniati, H. 2003. Amphibians and reptiles of Gunung Halimun National Park.  Research Center for Biology. Nagao Natural Environment Foundation. Cibinong. 134 halaman.
2.     Kurniati, H. 2008. Buku Panduan. Pembesaran dan penangkaran buaya jenis Buaya Muara Crocodylus porosus dan Buaya Air Tawar Irian Crocodylus novaeguineae. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Cibinong. 33 halaman.
3.     Kurniati, H. 2005. Metode survei pemantauan populasi satwa. Seri kesatu. Buaya. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Cibinong. 35 halaman.
4.     Riyanto, A. dan Mumpuni. 2003. Metode survei pemantauan populasi satwa. Seri ketiga. Kura-kura. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Cibinong. 34 halaman.
Dikirim oleh Yulia_AK
Ditulis oleh Hellen Kurniati
Terakhir diperbaharui pada 6-01-2011

......................

Selasa, 18 Desember 2012

Herpetologi

 Herpetologi

Herpetologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Herpeton” yang berarti “merayap atau melata” dan “Logos” yang berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Sehingga jika dirangkum Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari fauna yang merayap atau melata. 
............................
Perhimpunan herpetologi Indonesia (PHI) diprakarsai dari Seminar Nasional Herpetologi Indonesia di PILI yang diselengarakan oleh Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, pada tanggal 26-27 Mei 2007. Para peserta seminar yang hadir bersepakat untuk membentuk Forum Komunikasi, maka dibentuklah Perhimpunan Herpetologi Indonesia (Herpetological Society of Indonesia) yang mempunyai visi dan misi yang diemban serta Anggaran Dasar sebagai pedoman berorganisasi. PHI bersekertariat di Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan & Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, Jl. Ulin Kampus Darmaga, Bogor. Saat ini PHI diketuai oleh Dr. Amir Hamidy yang bekerja di Puslit Biologi LIPI. Keanggotaan PHI tidak terbatas hanya di kalangan akademisi namun juga di kalangan umum yang memiliki ketertarikan dalam bidang herpetofauna. 
VISI
Menjadi penggerak dan pengembang herpetologi di Indonesia bagi konservasi amfibi dan reptil (herpetofauna).
MISI
1. Mengembangkan kerjasama ilmiah dan keprofesian
2. Memfasilitasi pengelolaan koleksi herpetofauna dan pembinaan sumber daya manusia
3. Menyebarluaskan informasi herpetofauna
4. Mengembangkan jejaring kerja antar lembaga, herpetolog dan pemerhati herpetofauna
5. Menyelengarakan pertemuan ilmiah dan non ilmiah
6. Menyediakan pelayanan ilmiah dan non ilmiah
Peneliti amfibi dan reptil di Indonesia biasanya terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kumpulan orang yang bekerja dalam institusi tertentu (misalnya LIPI dan Universitas); kedua: kelompok minat khusus: bisa berupa mahasiswa yang seringkali mendapat bimbingan dari peneliti institusi dan kelompok minat khusus, serta kelompok ketiga adalah perorangan. Berikut disajikan beberapa kelompok yang mendalami amfibi dan reptil di Indonesia baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Daftar yang ada di sini belumlah lengkap dan akan terus diperbarui seiring dengan penambahan informasi yang masuk ke PHI.

Museum Zoologi Bogoriense bisa dikatakan sebagai salah satu lembaga tertua di Indonesia yang bekerja di bidang taksonomi . Saat ini tercatat 7 orang  yang aktif sebagai peneliti herpetofauna di LIPI yaitu: 1) Irvan Siddik; 2) Mumpuni; 3) Hellen Kurniati; 4) Awal Riyanto; 5) Dadang R. Subasli; 6) Evy Arida dan 7) Amir Hamidy. Boeadi merupakan salah satu pensiunan LIPI yang juga aktif melakukan penelitian amfibi dan reptil. Helen Kurniati membuat situs web database suara katak Indonesia yang sangat bermanfaat bagi peneliti. Koleksi MZB di bidang amfibi dan reptil kerap menjadi rujukan bagi mahasiswa maupun peneliti herpetofauna di seluruh dunia.
Penelitian mengenai amfibi dan reptil di IPB menyebar di berbagai Departemen dan Fakultas seperti di Departemen Biologi FMIPA,Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK dan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan & Ekowisata, Fahutan. Mirza D. Kusrini, adalah salah satu pengajar di KSHE yang aktif meneliti amfibi dan reptil. Mirza D. Kusrini juga merupakan salah satu pembina himpunan mahasiswa HIMAKOVA yang di dalamnya terdapat Kelompok Pemerhati Herpetofauna, KPH “Phyton”. Daftar penelitian mahasiswa di bawah bimbingan MDK bisa dilihat pada link berikut.  Beberapa tulisan MDK bisa didownload pada tautan ini.
Penelitian mengenai amfibi dan reptil di UGM didominasi oleh Fakultas Biologi , walaupun juga dilakukan di Fakultas Kehutanan Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan . Staf pengajar yang aktif di bidang ini antara lain Rury Eprilurahman  dan Donan Satria . Kelompok mahasiswa yang aktif di UGM adalah Kelompok Studi Herpetofauna di bawah Fakultas Biologi.
Ahli herpetofauna paling kondang di Indonesia tidak pelak lagi adalah Djoko T. Iskandar dari Departemen Biologi – Sekolah Ilmu Hayati, Institut Teknologi Bandung. Tulisan dari beliau dan juga beberapa hasil penelitian mahasiswa beliau seperti Umilaela bisa diunduh dari website beliau.
Penelitian herpetofauna Universitas Brawijaya diawali oleh Nia Kurniawan dari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Penelitian disini terfokus pada diversitas genus Fejervarya dan artificial reproduction. Saat ini di UB sedang dirintis kelompok studi Herpetofauna dengan kegiatan eksplorasi herpetofauna di Jawa Timur.
Universitas Andalas: Djon Hon Tjong
 Universitas Negeri Papua, Manokwari: Keliopas Krey
 Universitas Cendrawasih: Aditya Karim
 IRATA: Indonesian Reptil and Amphibian Traders Association
 APEKLI: Asosiasi Pedagang Kura-kura dan Labi-labi untuk konsumsi

Kelompok Minat Mahasiswa dan Umum
KPH-IPB: Kelompok Pemerhati Herpetofauna (KPH) ini awalnya bernama Kelompok Pemerhati Reptil (KPR) yang didirikan oleh angkatan 27 (tahun 1990), kemudian sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang satwa vertebrata dan penelitian mengenai kelompok satwa amfibi di Indonesia, maka pada tahun 1999 di angkatan 34 (tahun 1997) KPR berganti nama menjadi Kelompok Pemerhati Reptil dan Amfibi (KPRA) dengan nama yang tetap sama “Python”. Dengan mempertimbangkan bahwa reptil dan amfibi adalah satu kesatuan dalam ilmu pengetahuan yang terangkum dalam ilmu “Herpetology” maka mulai tahun 2004 di angkatan 38 (tahun 2001) nama KPRA berubah menjadi Kelompok Pemerhati Herpetofauna “Python”. Secara rutin KPH melakukan monitoring tahunan amfibi dan reptile di kampus, selain terlibat pada kegiatan ekspedisi di berbagai kawasan konservasi. Beberapa mahasiswa KPH kemudian melakukan penelitian akhir mengenai amfibi dan reptil di bawah bimbingan Mirza D. Kusrini
KSH-UGM: Kelompok Studi Herpetologi (KSH) adalah sebuah organisasi di Fakultas Biologi UGM yang bergerak dalam pengembangan kajian ilmu Herpetologi di Indonesia.  Kegiatan KSH dapat digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu kajian mengenai segala aspek tentang herpetofauna, penelitian untuk menguak hal baru tentang reptil dan amfibi, serta melakukan konservasi demi kelangsungan hidup reptil dan amfibi.   Kelompok ini juga menerbitkan e-majalah dengan nama herpet News yang bisa didownload melalui website mereka
Biopalas Universitas Sumatera Utara: Biopalas adalah singkatan dari Biologi Pecinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup, yakni unit kegiatan mahasiswa di Departemen Biologi FMIPA USU. BIOPALAS merupakan organisasi minat dan bakat yang mempunyai dasar sebagai pecinta alam dan berkecimpung di bidang studi lingkungan hidup. Anggota organisasi ini semua berasal dari Mahasiswa/i Departemen Biologi FMIPA USU. Walaupun subyek peneltian mereka beragam, namun herpetofauna masuk di dalamnya. Anggota kelompok ini cukup aktif melakukan kegiatan pengamatan herpetofauna dan menerbitkan Herpetologer Mania.
Kelompok Pemerhati Herpetologi Salvator – Universitas Andalas.
SIOUX: Rudy Rahardian

Perorangan:
Burhan Tjaturadia, fokus penelitian di Papua
Mistar, fokus penelitian di Sumatera
Mediyansyah, fokus penelitian di Kalimantan
Ahmad Fanani, fokus penelitian di Nusa Tenggara
 Reza Marlon
Deni Purwandana 
Jatna Supriatna

Peneliti asing yang melakukan penelitian di Indonesia atau meneliti menggunakan spesimen dari Indonesia:
Ron Lilley: Snake Patrol Bali
David Bickford: NUS
Richard Shine
Robert Inger
Ives
Tim Jessop
TS Leong
Kate Alexander
Anders Rhodin
Schijfsma
Eric N. Smith
Michael Harvey
Mark Auliya
Jimmy A. McGuire
Graeme Gillespe
Steven Richards
Rafe Brown
Ben Evans
Alexander Haas
Alan Allison
R. Gunther
Annemarie Ohler
Gernot Vogel
Indraneil Das
Masafumi Matsui
Tatsumo Hikida
Masayuki Sumida
Hidetoshi Ota
Kitchener
David Liem
Church 

..................

Sabtu, 04 Agustus 2012

CABANG-CABANG BIOLOGI DAN PENGERTIANNYA


1. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
2. Aerobiologi, ilmu yang mempelajari partikel organik yang dapat diangkut oleh udara
3. Agroforestri, ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek
4. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
5. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
6. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
7. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
8. Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
9. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
10. Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem peredaran darah dan sistem limfatik
11. Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini
12. Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
13. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
14. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
15. Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda
16. Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta
17. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
18. Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibia
19. Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat
20. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
21. Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar
22. Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan diversifikasinya sejalan dengan waktu.
23. Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui fokus antarmuka antara biologi dan fisika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika
24. Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan)
25. Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar
26. Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap objek biologi dan permasalahannya
27. Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi
28. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
29. Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan
30. ¬¬¬¬Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan perkembangan organisme
31. Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama pengaturan jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, dan kepunahannya
32. Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang psikologis dan biologis terhadap satu sama lain
33. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
34. Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak ditemukan di alam
35. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
36. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
37. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
38. Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis, dengan penekanan pada pemodelan
39. Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem biologis
40. Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang ditemukan di alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi modern
41. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
42. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
43. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
44. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyta
45. Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean
46. Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska
47. Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada batang berkambium
48. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
49. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
50. Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi lingkungannya
51. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
52. Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul
53. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
54. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
55. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
56. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
57. Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya
58. Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang menjangkiti hewan, biasanya hewan ternak
59. Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan lingkungan dari jaman dahulu hingga sekarang
60. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
61. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
62. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
63. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
64. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
65. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
66. Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
67. Fenologi,  ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap penampilan suatu organisme atau populasi
68. Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.
69. Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
70. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
71. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
72. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
73. Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias
74. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
75. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
76. Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi
77. Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk hidup
78. Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik)
79. Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan mereka
80. Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut
81. Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses penuaan yaitu melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan
82. Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
83. Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
84. Genetika molekuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
85. Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah populasi
86. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
87. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
88. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
89. Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing
90. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
91. Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau cincin sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous
92. Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
93. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
94. Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
95. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
96. Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan tanaman hias
97. Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkungan
98. Ikhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan
99. Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya
100. Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu penyakit
101. Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum
102. Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan
103. Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran, diagnosis, dan terapi pada hewan
104. Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul
105. Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
106. Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika
107. Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut
108. Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan enzim
109. Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah
110. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
111. Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ untuk transplantasi
112. Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
113. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
114. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
115. Kladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya
116. Klimatologi, ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia
117. Kriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal
118. Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum terbukti
119. Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari
120. Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan jamur filamen.
121. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
122. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska
123. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
124. Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu dan sumber serbuk sari tersebut
125. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
126. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
127. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro
128. Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia.
129. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
130. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
131. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
132. Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring
133. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
134. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
135. Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi    seluler di dalam system saraf
136. Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut
137. Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
138. Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron
139. Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur dan fungsi sistem saraf
140. Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu
141. Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme
142. Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang
      mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya
143. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata)
144. Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur
145. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
146. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari
zigot menjadi dewasa
147. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
148. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
149. Ortodonti, ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di sekitarnya.
150. Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan lain pada system muskuloskeletal
151. Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut, lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut
152. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
153. Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher.
154. Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro telinga.
155. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
156. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
157. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
158. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
159. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
160. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
161. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
162. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
163. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
164. Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran
165. Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi yang baru lahir
166. Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi
167. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
168. Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton
169. Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah
170. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate
171. Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar
172. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang
dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
173. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
174. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
175. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
176. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
177. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
178. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
179. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
180. Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik
181. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
182. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
183. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
184. Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup
185. Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi
186. Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa perilaku sosial dalam konteks tersebut
187. Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya
188. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
189. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
190. Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran
191. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
192. Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam menanggapi zat beracun.
193. Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
194. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
195. Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan
kerusakannya
196. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
197. Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual
198. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
199. Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam
200. Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi
201. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
202. Zoologi Perbandingan, ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan antar hewan
203. Zoosemiotik, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar hewan
...........................
[Event]UI dan PHI: SEMINAR NASIONAL HERPETOLOGI 2011

...........................