CHLOEPEDIA-- Label,penelusuran,tag,hasil,result,hasil
penelusuran.hasil result : HERPETOLOGI (part 1)
.........................................................
HERPETOLOGI
............................................................
Label,penelusuran,tag,hasil,result,hasil penelusuran.hasil
result :
H,Herpetofauna,herpetology,biodiversity ,tugumuda reptiles
community,kse,komunitas satwa eksotik,sahabat si komo,chloe ardella raisya
putri kamarsyah,prianka putri,aldhika budi pradana
Herpetofauna,herpetology,biodiversity,keanekaragaman
hayati,flora,fauna,konservasi,habitat,komunitas,reptil,satwa.t-rec,tugumuda
reptiles community,kse,komunitas satwa eksotik,sahabat si komo,on line,chloe
ardella raisya putri kamarsyah,priankaputri,aldhika budi pradana
................................................................
Hanya
berusaha merangkum segala sesuatu yang berhubungan dengan herpetologi dari
sumber sumber yang ada di pencarian google search , semoga dapat membantu dan
bermanfaat
Just trying to summarize
everything connected with herpetologi-herpetology from existing sources in the google search
engine, may be helpful and useful
.................................................................
BERMANFAAT UNTUK ANDA
?????....BANTU KAMI DENGAN BER DONASI UNTUK KELANGSUNGAN CHLOEPEDIA ATAU MENJADI VOLUNTEER UNTUK
KAMI...(+62)85866178866 ( whatsapp only
)
Link chloepedia :
Herpetofauna 1
herpetofauna 2
herpetologi 1
herpetologi 2
herpetologi 3
herpetologi 4
herpetologi 5
herpetologi 6
amelanistic-amelanistik-amel-amelanism-1
amelanistic-amelanistik-amel-amelanism-2
.................................................................
Herpetology
Herpetologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Herpetologi (Bahasa
Yunani: ἑρπετόν herpeton = melata, dan λόγος logos = penjelasan atau alasan) adalah cabangilmu zoologi yang mempelajari kehidupan (biologi) reptilia dan amfibia.
Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalahvertebrata berkaki empat (tetrapoda) yang
"berdarah dingin" (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia
tidak banyak memiliki kemiripan.
Herpetologi makin banyak
dipelajari seiring dengan berkembangnya kecenderungan menjadikan reptil sebagai
hewan peliharaan. Selain itu, banyak anggota dari kedua kelompok besar hewan
ini yang menghasilkan bisa/racun
yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan bagi penyakit jantung dan stroke.
Karier[sunting | sunting sumber]
Ada banyak karier pada bidang
herpetologi. Ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, bidang penelitian,
pembiakan umum dan swasta, kurator ilmu hewan, profesor akademi, kurator
museum.
Bagi yang ingin berkarier di
bidang ini harus mempunyai latar belakang yang kuat di bidang ilmu pasti dan
matematika. Hanya beberapa universitas yang menawarkan program studi di bidang
ini, sehingga membuat bidang ini sangat langka dan banyak dicari.
Dalam dunia ilmu pengetahuan
modern, sangat jarang seseorang dianggap sebagai ahli herpetologi. Banyak orang
lebih memfokuskan diri di bidang cabangnya seperti ecologi, evolusi, taksonomi, fisiologi, atau
biologi molekular, dan biasanya bidang yang diambil adalah dengan penelitian
pada amfibi atau serangga. Sebagai contoh, seorang ahli biologi evolusi yang
juga seorang ahli herpetolgi bisa memilih untuk meneliti perubahan warna yang
terjadi pada ular koral.
............................
Herpetologi yaitu cabang
biologi yang mempelajari tentang Amfibia dan Reptilia. Sesungguhnya, objek
kajian ilmu ini adalah vertebrata berkaki empat (tetrapoda) yang
“berdarah dingin” (poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak
memiliki kemiripan.
.......................
RABU, 18
DESEMBER 2013
Pengertian
Herpetologi
Pengertian Herpetologi Herpetologi Adalah salah satu perkembangan ilmu dari
zoologi yang khusus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan
herpetofauna. Sedangkan herpetofauna adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk kelompok binatang amfibi dan reptil. Amphibia adalah kelompok binatang
yang hidup di dua alam, sedangkan reptil adalah kelompok hewan melata.
Menurut asal katanya, Herpetologi
berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Herpeton” yang berarti “merayap
atau melata” dan “Logos” yang berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Sehingga jika
dirangkum Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari fauna yang merayap atau
melata. Maksud dari “merayap” atau “melata” disini disamakan berdasarkan
sifat herpetofauna pada saat istirahat dimana posisi tubuh ventral
menyentuh tanah. Oleh karena itu fauna seperti reptil dan amfibi disebut
herpetofauna. Selain itu, mereka merupakan kelompok vertebrata yang bergantung
pada suhu lingkungan atau lebih dikenal dengan ektoterm (Zug, 1993). Indonesia
sebagai negara kepulauan yang kaya akan plasma nutfah tropis memiliki tidak
kurang dari 16% keanekaragaman herpetofauna di dunia. Berdasarkan koleksi
herpetofauna dari berbagai daerah di Indonesia yang tersimpan di Museum Zoologi
Bandung dapat diketahui bahwa di Indonesia memiliki sekitar 1.500 jenis
herpetofauna. Sedangkan berdasarkan penelitian Van kampen dan De Roije, di
pulau jawa sendiri memiliki lebih kurang sekitar 128 jenis dari 7.500 jenis
herpetofauna di dunia yang telah berhasil dievaluasi dan diidentifikasi (IUCN,
2008).
Herpetologi makin banyak dipelajari
seiring dengan berkembangnya kecenderungan menjadikan reptil sebagai hewan
peliharaan. Selain itu, banyak anggota dari kedua kelompok besar hewan ini yang
menghasilkan bisa/racun yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan
bagi penyakit jantung dan stroke. Ada banyak karier pada bidang herpetologi.
Ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, bidang penelitian, pembiakan umum dan
swasta, kurator ilmu hewan, profesor akademi, kurator museum. Bagi yang ingin
berkarier di bidang ini harus mempunyai latar belakang yang kuat di bidang ilmu
pasti dan matematika. Hanya beberapa universitas yang menawarkan program studi
di bidang ini, sehingga membuat bidang ini sangat langka dan banyak dicari.
Dalam dunia ilmu pengetahuan modern,
sangat jarang seseorang dianggap sebagai ahli herpetologi. Banyak orang lebih
memfokuskan diri di bidang cabangnya seperti ecologi, evolusi, taksonomi, fisiologi,
atau biologi molekular, dan biasanya bidang yang diambil adalah dengan
penelitian pada amfibi atau serangga. Sebagai contoh, seorang ahli biologi
evolusi yang juga seorang ahli herpetolgi bisa memilih untuk meneliti perubahan
warna yang terjadi pada ular koral.
Demikianlah artikel mengenai definisi
pengertian herpetologi, semoga bermanfaat tentunya.[tb]
.........................
erpetologi merupakan salah satu
perkembangan ilmu dari zoologi yang khusus mempelajari segala sesuatu yang berkaitan
dengan herpetofauna. Sedangkan herpetofauna adalah
istilah yang digunakan untuk menunjuk kelompok binatang amfibi dan reptil.
Amphibia adalah kelompok binatang yang hidup di dua alam, sedangkan reptil
adalah kelompok hewan melata.
Menurut asal katanya, Herpetologi berasal
dari bahasa yunani yaitu dari kata “Herpeton” yang
berarti “merayap atau melata” dan “Logos” yang
berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Sehingga jika dirangkum Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari fauna
yang merayap atau melata. Maksud dari “merayap” atau “melata” disini disamakan
berdasarkan sifat herpetofauna pada saat istirahat dimana posisi tubuh
ventral menyentuh tanah. Oleh karena itu fauna seperti reptil dan amfibi
disebut herpetofauna. Selain itu, mereka merupakan kelompok vertebrata yang
bergantung pada suhu lingkungan atau lebih dikenal dengan ektoterm (Zug, 1993).
Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan plasma nutfah tropis
memiliki tidak kurang dari 16% keanekaragaman herpetofauna di dunia.
Berdasarkan koleksi herpetofauna dari berbagai daerah di Indonesia yang
tersimpan di Museum Zoologi Bandung dapat diketahui bahwa di Indonesia memiliki
sekitar 1.500 jenis herpetofauna. Sedangkan berdasarkan penelitian Van kampen
dan De Roije, di pulau jawa sendiri memiliki lebih kurang sekitar 128 jenis
dari 7.500 jenis herpetofauna di dunia yang telah berhasil dievaluasi dan
diidentifikasi (IUCN, 2008).
Oleh: T.F. Qurniawan, Januari 2010
Pustaka
Kurniati, H & Yulia A.K. 2009.
Lab_herpet. CM & BRC Project LIPI – JICA Research Center For Biology –
Cibinong Science Center (CSC) http://www.biologi.lipi.go.id/bio_bidang/zoo_indonesia/home.php
IUCN, Conservation International, and
Nature Serve. 2008. Red List Category [online] 2008. Avalaible from: URL:
http://http://www.iucnredlist.org.
Rooij, N. de . 1915. The Reptiles of The Indo – Australian Archipelago,
Lacertilia. Chelonia, Emydosauria. Volume I. E J Brill Ltd. Leiden. 384 hal
Rooij, N. de. 1915. The Reptiles of the Indo-Australian Archipelago Vol 2; Ophidia.
Brill, Leiden. p. 101.
Thayer and Smith. “Greek Lexicon entry for
Herpeton”. “The New Testament Greek Lexicon”.http://www.studylight.org/lex/grk/view.cgi?number=2062. diakses 11 Februari
2008
van Kampen, P.N. 1923. The amphibia of the
Indo-Australian Archipelago. E.J.Brill, Leiden
Zug, George R. 1993. Herpetology : an Introductory Biology of Ampibians and
Reptiles. Academic Press. London, p : 357 – 358.
Zug, G.R., Vitt, L.J. & Caldwell, J.P.
2001. Herpetology, 2nd ed.Academic Press San Diego, London
.........................
Pengertian Ilmu Herpetologi
Ilmu Herpetologi merupakan cabang ilmu biologi yang termasuk salah satu
perkembangan ilmu dari zoologi yang khusus mempelajari hewan, termasuk
klasifikasi, fisiologi, pengembangan, dan perilakunya. Herpetologi berkaitan
dengan herpetofauna istilah yang digunakan untuk menunjuk kelompok binatang
amfibi yaitu kelompok binatang yang hidup di dua alam dan reptil adalah
kelompok hewan melata.
Secara
etimologi Herpetologi berasal dari bahasa Yunani “Herpeton” yang berarti
“merayap atau melata” dan “Logos” yang berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Dengan
demikian pengertian ilmu Herpetologi adalah ilmu yang mempelajari hewan amfibi
dan reptil yang merayap atau melata. Misalkan: katak, salamander, kadal
air, dan gymnophiona, ular, kadal, amphisbaenids, kura-kura, terrapins,
kura-kura, buaya, dan lain-lain.
Indonesia
yang merupakan negara yang kaya akan plasma nutfah tropis, memiliki fauna
(herpetofauna) yang merupakan ruang lingkup ilmu Herpetologi tidak kurang dari
16% keanekaragaman di dunia. Herpetofauna yang tersimpan di Museum Zoologi
Bandung diketahui bahwa di Indonesia memiliki sekitar 1.500 jenis herpetofauna.
Pulau jawa sendiri memiliki lebih kurang sekitar 128 jenis dari 7.500 jenis
herpetofauna di dunia yang telah berhasil dievaluasi dan diidentifikasi (IUCN,
2008).
Ilmu
Herpetologi banyak dipelajari seiring banyaknya reptil yang digunakan sebagai
hewan peliharaan. Namun sangat jarang seseorang dianggap sebagai ahli
herpetologi. Hanya beberapa universitas yang menawarkan program studi di bidang
ini, sehingga membuat bidang ini sangat langka dan banyak dicari. Padahal, dari
kedua kelompok hewan ini menghasilkan bisa/racun yang dapat digunakan
sebagai bahan baku obat-obatan bagi penyakit jantung dan stroke.
..............................
herpetologi/her·pe·to·lo·gi/ /hérpétologi/ n cabang zoologi yang berkenaan dengan reptil dan amfibi
...........................
Herpetologi
Herpetologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang Reptilia dan Amphibia, 2 kelas dari
vertebrata yang nyata berbeda. Keduanya merupakan anggota dari Tetrapoda
(berasal dari bahasa Yunani, berarti memiliki empat kaki). Tetrapoda merupakan
peralihan dari ikan (hewan air) menjadi hewan darat. Perubahan yang terjadi
pada anggota Tetrapoda antara lain adalah tereduksinya sirip dan kemudian
termodifikasi menjadi tungkai. Amphibia merupakan kelompok hewan pertama dari
Tetrapoda yang memulai kehidupan di darat, meski tidak sepenuhnya bisa bertahan
hidup tanpa air. Selanjutnya, kelompok hewan Tetrapoda yang muncul ke darat
adalah Anthracosauria. Kelompok hewan ini sepenuhnya dapat bertahan hidup di
darat dengan melakukan adaptasi di antaranya adalah integument yang
termodifikasi untuk kehidupan darat dan adanya mekanisme pengurangan hilangnya
air dari tubuh (Zug etal.,
2001)
Berdasarkan asal katanya, Herpetologi merupakan gabungan dari 2
kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu herpes dan logos. Herpes berarti “a creeping thing” yaitu
sesuatu yang merayap atau melata sedangkan logos berarti ilmu (Pough et al., 1998). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa herpetology adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan melata
yaitu Reptilia dan Amphibia. Pengelompokan hewan melata ini didasarkan pada
posisi hewan ketika istirahat yaitu bagian ventralnya menempel pada substrat.
Oleh karena itu hewan seperti Reptilia (kadal, ular, buaya dan kura-kura) dan
Amphibia (kodok dan katak) disebut Herpetofauna.
Studi tentang Reptilia dan Amphibia memiliki peranan kunci dalam
spesialisasi dari ilmu biologi yang sangat beragam seperti biologi
perkembangan, ekologi dan kedokteran. Keterlibatan Herpetofauna dalam hal ini
disebabkan oleh karakteristiknya yang unik sehingga membuat Herpetofauna cocok
dalam beberapa teknik. Sebagai contoh, telur dari beberapa Anura dan Salamander
dapat menunjukkan perkembangan embryonic sehingga pada akhirnya dipelajari di
bawah mikroskop. Sebagai contoh lain, beberapa pola aktivitas dari kadal
diurnal dalam penggunaan warna dan pergerakannya dalam social behavioral
membuat kelompok hewan ini menjadi pusat perhatian dalam studi behavioral
ecology. Studi tentang herpetology juga berperan dalam perkembangan biologi
molecular dan bidang kedokteran (Pough et al., 1998).
........................
Definisi dari Herpetologi
Definisi dari Herpetologi – Definisi
menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari Herpetologi adalah
sebagai berikut. Definisi Kata Herpetologi her.pe.to.lo.giNomina (kata benda)
cabang zoologi yang berkenaan dengan reptil dan amfibi Itulah definisi dari
Herpetologi, untuk mencari definisi yang lain dapat menggunakan kotak
penelusuran.
....................
HERPETOLOGI
1. her.pe.to.lo.gi Nomina
(kata benda) cabang zoologi yang berkenaan dengan reptil dan amfibi
.....................
1.
Aetiologi,
yakni ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan sebab-sebabnya
2.
Ammalia,
yakni ilmu yang mempelajari tentang heterotrofik
3.
Anatesi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari semua segi yang berhubungan dengan
operasi atau pembedahan.
4.
Anatomi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan susunan organ-organ
tubuh suatu organisme.
5.
Andrologi,
yakni ilmu yang mempelajari tentang alat kelamin
6.
Antropologi,
yakni ilmu yang mempelajari tentang manusia dan perkembangannya
8.
Artologi,
yakni ilmu yang mempelajari tentang perkembangan tulang atau sendi-sendi
9.
Bakteriologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri dan seluk beluknya.
10.
Berikut
ini adalah cabang-cabang dari ilmu biologi :
11.
Biokimia,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan struktur unsur-unsur kimia serta
pengaruhnya pada sel hidup.
12.
Bioteknologi,
yakni cabang biologi modern yang mempelajari tentang pemanfaatan organisme dan
produk dari organisme (berupa hasil ekskresi, dll) dalam proses produksi barang
dan jasa.
13.
Botani
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan seluk
beluknya.
14.
Bryologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang lumut dan seluk beluknya.
15.
Cabang
Ilmu Biologi
16.
cabang-cabang
biologi itu:
17.
Dastroologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang sel-sel pencernaan
18.
Dendrologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pohon dan tanaman berkayu.
19.
Dermatologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit kulit
20. Ekologi adalah cabang
ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya (interaksi factor abiotik dengan factor biotic).
21.
Embriologi
- adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk pengkembangan suatu
organisme semenjak berbentuk telur hingga menjadi embrio.
22. Endokrinologi, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang kelenjar endokrin
23. Entomologi - adalah
ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk serangga beserta kehidupannya.
24. Enzimologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang enzim
25.
Epidemiologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit menular (epidemik)
26. Etologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang perilaku hewan dengan lingkungannya
28. Evolusi adalah cabang
ilmu biologi yang mempelajari proses perubahan struktur tubuh pada makhluk
hidup secara perlahan – lahan dalam waktu yang cukup lama, sehingga terbentuk
spesies baru.
29. Farmakologi, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang kasiat dan ciri obat-obatan (farmasi). Ilmu ini
juga merupakan bagian dari Ilmu Kimia (farmasi)
30. Fenologi, yaitu ilmu
yang mempelajari fenomena biologi yang berhubungan dengan iklim
31.
Fikologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang alga dan seluk beluknya.
32. Fisiologi - adalah
ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk proses serta kegiatan yang dilakukan
oleh makhluk hidup.
33. Fisiologi, yaitu ilmu
yang mempelajari struktur dan proses tubuh mahkluk hidup
34. Fitogeografi, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan persebarannya. Ilmu ini ada kaitannya
dengan ilmu geografi yang disebut dengan geografi tumbuhan.
35.
Fitokimia,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang senyawa kimia pada sel tumbuhan
36. Fotobiologi, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang pengaruh cahaya dalam sel hidup.
37.
Genetika
- adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk penurunan sifat suatu
makhluk hidup kepada keturunannya.
38. Herpetologi adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan reptil dan amphibi.
40. Higien - adalah ilmu
biologi yang mempelajari seluk beluk pemeliharaan kesehatan manusia.
41.
Histologi
- adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi
bagian-bagian yang ada pada jaringan makhluk hidup.
42. http://organisasi.org/cabang_ilmu_biologi
43. Iktiologi, yakni ilmu
yang mempelajari tentang ikan (pisces)
45.
Imunologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh (imunisasi)
47.
Limnologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan di air tawar dan air payau
48. Malakologi adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan molusca dan seluk beluknya.
49. Mamologi adalah cabang
ilmu biologi yang mempelajari hewan menyusui dan seluk beluknya.
50. Mikologi adalah cabang
ilmu biologi yang mempelajari jamur dan seluk beluknya.
51.
Mikrobiologi
- adalah ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk organisme renik (mikro)
serta kehidupannya.
52.
Mikrobiologi,
yakni ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
54.
Morfologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bentuk dan struktur luar suatu
organisme.
55.
Nematologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang nematoda dan seluk
beluknya.
57.
Neuropathologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit saraf (neuron-patogen)
58.
Odontologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada gigi
59.
Onkologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang peradangan (kanker dan tumor)
61.
Organologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada organ makhluk hidup
62. Ornitologi adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang burung dan unggas
63. Osteologi, yitu ilmu
yang mempelajari tentang penyakit tulang (osteoporosis)
64. Otologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang telinga
65.
Paenomenologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala penyakit
66. Paleobotani adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan di masa lampau.
67.
Paleontologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kehidupan hewan atau tumbuhan pada
masa zaman lampau yang telah menjadi fosil.
68. Palinologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang benang sari pada bunga tumbuhan.
69. Parasitologi adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari organisme – organisme yang dapat
menimbulkan penyakit.
70. Parasitologi, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang sel-sel parasit pada sel hidup.
71.
Patologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap
organisme.
72.
Penakologi,
ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan berbunga.
73.
Phylogeni
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari perkembangan makhluk hidup dari
bentuk tidak sempurna samapai sempurna.
74.
Protozoologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang protozoa dan seluk
beluknya.
75.
Pteridologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pakis dan seluk beluknya.
77.
Radiologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang penggunaan unsur-unsur radioaktif pada sel
hidup, misalnya sinar-x, dll.
79.
Sanitasi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang kebersihan lingkungan dan kesehatan
termasuk perilaku hidup masyarakat terhadap lingkungan.
80. Sarkologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh yang lunak
81.
Sat,
15/04/2006 - 5:06pm — godam64
82. Serologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang serum
83. Sitologi - adalah ilmu
biologi yang mempelajari seluk beluk susunan serta fungsi bagian-bagian yang
ada pada sel makhluk hidup.
84. Taksonomi adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup.
85.
Terratologi
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari kelainan atau cacat embrio dalam masa
kandungan.
86. Virologi - adalah ilmu
biologi yang mempelajari seluk beluk virus, baik pengaruh terhadap makhluk
hidup lainnya maupun kehidupannya.
87.
Virologi,
yakni ilmu yang mempelajari tentang virus
88. Zoologi adalah cabang
ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan seluk beluknya. Botani, yakni
ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
..............................
§ Herpetologi adalah cabang ilmu
zoologi yang mempelajari kehidupan reptilia
§ dan amfibia.
§ Sesungguhnya, objek kajian ilmu
ini adalah vertebrata berkaki empat (tetrapoda)
§ yang "berdarah dingin"
(poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak
§ memiliki kemiripan.
§ Herpetologi makin banyak
dipelajari seiring dengan berkembangnya
§ kecenderungan menjadikan
§ reptil sebagai hewan peliharaan.
Selain itu, banyak anggota dari kedua
§ kelompok besar
§ hewan ini yang menghasilkan
bisa/racun yang dapat digunakan
§ sebagai bahan baku
§ obat-obatan bagi penyakit jantung
dan stroke.
|
§ Herpetologi adalah cabang ilmu
zoologi yang mempelajari kehidupan reptilia dan amfibia.
§ Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalah
vertebrata berkaki empat (tetrapoda)
§ yang "berdarah dingin"
(poikiloterm) karena reptilia dan amfibia tidak banyak memiliki
§ kemiripan. Herpetologi makin
banyak dipelajari seiring dengan berkembangnya
§ kecenderungan menjadikan reptil sebagai
hewan peliharaan.
|
.....................
herpetologi
Herpetologi
adalah cabang zoologi yang berkaitan dengan studi amfibi (termasuk katak,
kodok, salamander, newts dan gymnophiona) dan reptil (termasuk ular, kadal,
amphisbaenids, penyu, terrapins, kura-kura, crocodilians, dan tuatara).
.........................
LABORATORIUM
HERPETOLOGI
MUSEUM ZOOLOGICUM BOGORIENSE BIDANG ZOOLOGI PUSAT PENELITIAN BIOLOGI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. Koleksi Ilmiah
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laboratorium herpetologi adalah bagian
dari Museum Zoologi Bogor atau lebih terkenal dengan nama Museum Zoologicum
Bogoriense (MZB). Di laboratorium ini adalah pusat penyimpanan koleksi
spesimen mati dari keragaman jenis satwa liar kelompok Amfibia dan Reptilia
(Herpetofauna) Indonesia. Terdapat dua macam tipe koleksi yang disimpan,
yaitu koleksi basah dan koleksi kering. Koleksi basah adalah koleksi yang
disimpan dalam larutan pengawet ethanol 70%; sedangkan koleksi kering berupa
tulang dan kulit yang diawetkan dengan bahan kimia borax. Hampir 90% dari
koleksi spesimen di Laboratorium Herpetologi berupa koleksi basah.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jenis Amfibia dan Reptilia yang
disimpan di Laboratorium Herpetologi sampai dengan bulan April 2009 dapat
dilihat pada Tabel 1. Jumlah jenis akan bertambah terus sejalan dengan
bertambahnya kegiatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti di Pusat
Penelitian Biologi dan hasil kerjasama dengan peneliti instansi di luar LIPI
atau peneliti asing yang melakukan koleksi spesimen herpetofauna di Indonesia
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tabel 1. Jumlah koleksi jenis
herpetofauna di MZB pada akhir April 2009.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Beberapa publikasi Tipe Spesimen di MZB
:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah koleksi berdasarkan jumlah nomor
katalog dari koleksi Amfibia dan Reptilia untuk bulan Agustus 2009adalah
sebagai berikut:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
Amfibia : Jumlah nomor katalog adalah
15370;
2.
Reptilia dibagi menjadi 4 kelompok,
yaitu:
a.
Crocodylia (buaya): jumlah nomor katalog
adalah 27;
b.
Testudinata (kura-kura): Jumlah nomor
katalog adalah 407;
c.
Lacertilia (kadal): Jumlah nomor katalog
adalah7653;
d.
Ophidia (ular): Jumlah nomor katalog
adalah 3952.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pada saat ini koleksi herpetofauna sudah
tertata menurut hirarki filogeni amfibia dan reptilia. Dasar dari
penyusunan koleksi mengikuti hirarki filogeni dari :
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
Amfibia :
Iskandar, D.T. and E. Colijn. 2000. Preliminary checklist of southeast asian and new guinean herpetofauna. I. Amphibians. Treubia 31 (3) supplement : 1-133.
2.
Ophidia :
Iskandar, D.T. and E. Colijn. 2002. A checklist of southeast asian and new guinean reptiles. Part I. Serpentes.Binamitra. Jakarta.
3.
Lacertilia :
Iskandar, D.T. Preliminary checklist of asian herpetofauna. (in press).
4.
Testudinata :
Iskandar, D.T. 2000. Turtles and Crocodiles of insular Southeast Asia and New Guinea. PALMedia Citra. Bandung. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
B. Penelitian
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penelitian di laboratorium Herpetologi
mencakup permasalahan dalam taksonomi jenis, ekologi jenis dan komunitasnya,
filogeni jenis yang berbasis biologi molekuler dan penangkaran jenis-jenis
reptilia rawan punah. Kegiatan dalam bidang taksonomi sebagian besar
merupakan kegiatan eksplorasi dan eventarisasi, yaitu mengumpulkan spesimen
pada daerah-daerah yang belum pernah dijelajah dan Laboratorium Herpetologi
belum mempunyai koleksi dari daerah tersebut. Kegiatan dalam bidang ekologi
jenis dan komunitasnya sebagian besar juga merupakan kegiatan lapangan; jenis
yang menjadi target adalah jenis yang rawan punah yang disebabkan
menyempitnya habitat dan banyak dimanfaatkan dalam perdagangan. Kegiatan
filogeni jenis sebagian besar merupakan kegiatan laboratorium; kegiatan ini
banyak berhubungan dengan Laboratorium Genetika. Kegiatan penangkaran yang
sudah dilakukan di Laboratorium Herpetologi adalah penangkaran ex
situ dari Reptilia seperti kura-kura yang rawan punah.
Laporan Aktifitas |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kegiatan dari anggota Lab Herpetologi
selain penelitian juga ditambah dengan pembahasan rekomendasi dengan instansi
lain. Aktivitas ini berupa usulan masuknya beberapa jenis reptilia dan
amfibia ke dalam satwa liar yang dilindungi menurut UU yang terlampir dalam
PP 7/1999. Jenis-jenis yang diusulkan dapat Diklik di sini.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Untuk pedoman pada identifikasi
jenis-jenis kodok secara akustik untuk kawasan Asia Tenggara, Laboratorium
Herpetologi telah mulai menyusun basis data akustik suara jenis-jenis kodok
Indonesia. Rekaman suara dibuat oleh Dr Arjan Boonman dari Universitas Queen
Mary, Inggris dan proyek ini dipimpin oleh Hellen Kurniati dari Laboratorium
Herpetologi-LIPI; dan dengan tambahan rekaman suara kodok oleh Dr. Mirza
Kusrini dan rekannya dari Fahutan IPB. Pada saat ini kami sedang bekerja
untuk mempublikasi deskripsi dari suara-suara kodok. Perlu diperhatikan bahwa
suara hasil download di sini adalah dalam format terkompresi dan karenanya
tidak dapat dipakai untuk publikasi ilmiah. Persepsi pendengaran manusia dari
suara yang disajikan di sini tetap dapat sangat bermanfaat dalam survei
akustik Herpetofauna. Suara dapat di-download dengan mengklik di sini.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
C. Jasa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejumlah jasa yang dilayani oleh Laboratorium
Herpetologi adalah sebagai berikut:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
Jasa identifikasi:
Jasa identifikasi adalah jasa yang diberikan staf peneliti Laboratorium Herpetologi dalam melayani identifikasi Amfibia dan Reptilia sampai tingkat suku (genus), jenis (species) dan anak jenis (sub-species).
2.
Jasa konsultan:
Jasa konsultan adalah jasa yang diberikan staf peneliti Laboratorium Herpetologi kepada institusi di luar LIPI dengan memberdayakan keahlian dari staf peneliti.
3.
Jasa taksidermi:
Jasa taksidermi adalah jasa yang diberikan teknisi Laboratorium Herpetologi dalam melayani pembuatan spesimen berupa bentuk awetan kering. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
Jasa pembimbingan
Jasa pembimbingan diberikan oleh staf peneliti di Laboratorioum Herpetologi kepada mahasiswa atau akademisi lainnya yang ingin mengetahui seluk-beluk dunia Herpetofauna. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
D. Sumber Daya Manusia
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tabel 2. Daftar nama peneliti dan teknisi di Laboratorium Herpetologi. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E. Buku-Buku Keluaran Laboratorium Hepetologi
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Keterangan :
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
Kurniati, H. 2003. Amphibians and
reptiles of Gunung Halimun National Park. Research Center for Biology.
Nagao Natural Environment Foundation. Cibinong. 134 halaman.
2.
Kurniati, H. 2008. Buku Panduan.
Pembesaran dan penangkaran buaya jenis Buaya Muara Crocodylus
porosus dan Buaya Air Tawar Irian Crocodylus novaeguineae. Bidang
Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Cibinong. 33 halaman.
3.
Kurniati, H. 2005. Metode survei
pemantauan populasi satwa. Seri kesatu. Buaya. Bidang Zoologi, Pusat
Penelitian Biologi, LIPI. Cibinong. 35 halaman.
4.
Riyanto, A. dan Mumpuni.
2003. Metode survei pemantauan populasi satwa. Seri
ketiga. Kura-kura. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.
Cibinong. 34 halaman.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dikirim oleh Yulia_AK
Ditulis oleh Hellen Kurniati Terakhir diperbaharui pada 6-01-2011 |
......................
Selasa, 18
Desember 2012
Herpetologi
Herpetologi
Herpetologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Herpeton” yang berarti “merayap
atau melata” dan “Logos” yang
berarti”ilmu” (Thayer, 2001). Sehingga jika dirangkum Herpetologi adalah ilmu
yang mempelajari fauna yang merayap atau melata.
............................
Perhimpunan
herpetologi Indonesia (PHI) diprakarsai dari Seminar Nasional
Herpetologi Indonesia di PILI yang diselengarakan oleh Jurusan Konservasi
Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, pada tanggal 26-27 Mei
2007. Para peserta seminar yang hadir bersepakat untuk membentuk Forum
Komunikasi, maka dibentuklah Perhimpunan Herpetologi Indonesia (Herpetological
Society of Indonesia) yang mempunyai visi dan misi yang diemban serta Anggaran Dasar sebagai
pedoman berorganisasi. PHI bersekertariat di Departemen Konservasi Sumber Daya
Hutan & Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB, Jl. Ulin Kampus Darmaga, Bogor.
Saat ini PHI diketuai oleh Dr. Amir Hamidy yang bekerja di Puslit Biologi LIPI.
Keanggotaan PHI tidak terbatas hanya di kalangan akademisi namun juga di
kalangan umum yang memiliki ketertarikan dalam bidang herpetofauna.
VISI
Menjadi penggerak dan pengembang herpetologi di Indonesia bagi
konservasi amfibi dan reptil (herpetofauna).
MISI
1. Mengembangkan kerjasama ilmiah dan keprofesian
2. Memfasilitasi pengelolaan koleksi herpetofauna dan pembinaan sumber daya manusia
3. Menyebarluaskan informasi herpetofauna
4. Mengembangkan jejaring kerja antar lembaga, herpetolog dan pemerhati herpetofauna
5. Menyelengarakan pertemuan ilmiah dan non ilmiah
6. Menyediakan pelayanan ilmiah dan non ilmiah
2. Memfasilitasi pengelolaan koleksi herpetofauna dan pembinaan sumber daya manusia
3. Menyebarluaskan informasi herpetofauna
4. Mengembangkan jejaring kerja antar lembaga, herpetolog dan pemerhati herpetofauna
5. Menyelengarakan pertemuan ilmiah dan non ilmiah
6. Menyediakan pelayanan ilmiah dan non ilmiah
Peneliti
amfibi dan reptil di Indonesia biasanya terdiri dari tiga kelompok. Kelompok
pertama adalah kumpulan orang yang bekerja dalam institusi tertentu (misalnya
LIPI dan Universitas); kedua: kelompok minat khusus: bisa berupa mahasiswa yang
seringkali mendapat bimbingan dari peneliti institusi dan kelompok minat
khusus, serta kelompok ketiga adalah perorangan. Berikut disajikan beberapa
kelompok yang mendalami amfibi dan reptil di Indonesia baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Daftar yang ada di sini belumlah lengkap dan akan terus
diperbarui seiring dengan penambahan informasi yang masuk ke PHI.
Museum Zoologi
Bogoriense bisa dikatakan sebagai salah satu lembaga tertua di Indonesia yang
bekerja di bidang taksonomi . Saat ini tercatat 7 orang yang aktif
sebagai peneliti herpetofauna di LIPI yaitu: 1) Irvan Siddik; 2) Mumpuni; 3)
Hellen Kurniati; 4) Awal Riyanto; 5) Dadang R. Subasli; 6) Evy Arida dan 7)
Amir Hamidy. Boeadi merupakan salah satu pensiunan LIPI yang juga aktif
melakukan penelitian amfibi dan reptil. Helen Kurniati membuat situs web
database suara katak Indonesia yang sangat bermanfaat bagi peneliti. Koleksi
MZB di bidang amfibi dan reptil kerap menjadi rujukan bagi mahasiswa maupun
peneliti herpetofauna di seluruh dunia.
Penelitian
mengenai amfibi dan reptil di IPB menyebar di berbagai Departemen dan Fakultas
seperti di Departemen Biologi FMIPA,Departemen Manajemen Sumberdaya
Perairan FPIK dan Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan & Ekowisata, Fahutan. Mirza
D. Kusrini, adalah salah satu pengajar di KSHE yang aktif meneliti amfibi dan
reptil. Mirza D. Kusrini juga merupakan salah satu pembina himpunan mahasiswa
HIMAKOVA yang di dalamnya terdapat Kelompok Pemerhati Herpetofauna, KPH “Phyton”.
Daftar penelitian mahasiswa di bawah bimbingan MDK bisa dilihat pada link berikut.
Beberapa tulisan MDK bisa didownload pada tautan ini.
Penelitian
mengenai amfibi dan reptil di UGM didominasi oleh Fakultas
Biologi , walaupun juga dilakukan di
Fakultas Kehutanan Program Studi Konservasi Sumberdaya
Hutan . Staf pengajar yang aktif di bidang
ini antara lain Rury Eprilurahman
dan Donan Satria . Kelompok mahasiswa yang aktif di UGM adalah Kelompok Studi
Herpetofauna di bawah Fakultas Biologi.
Ahli herpetofauna
paling kondang di Indonesia tidak pelak lagi adalah Djoko T. Iskandar dari
Departemen Biologi – Sekolah Ilmu Hayati, Institut Teknologi Bandung. Tulisan
dari beliau dan juga beberapa hasil penelitian mahasiswa beliau seperti
Umilaela bisa diunduh dari website beliau.
Penelitian
herpetofauna Universitas Brawijaya diawali oleh Nia Kurniawan dari Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Brawijaya.
Penelitian disini terfokus pada diversitas genus Fejervarya dan artificial
reproduction. Saat ini di UB sedang dirintis kelompok studi Herpetofauna dengan
kegiatan eksplorasi herpetofauna di Jawa Timur.
Universitas
Andalas: Djon Hon Tjong
Universitas
Negeri Papua, Manokwari: Keliopas Krey
Universitas
Cendrawasih: Aditya Karim
IRATA:
Indonesian Reptil and Amphibian Traders Association
APEKLI:
Asosiasi Pedagang Kura-kura dan Labi-labi untuk konsumsi
Kelompok
Minat Mahasiswa dan Umum
KPH-IPB:
Kelompok Pemerhati Herpetofauna (KPH) ini awalnya bernama Kelompok Pemerhati
Reptil (KPR) yang didirikan oleh angkatan 27 (tahun 1990), kemudian sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan tentang satwa vertebrata dan penelitian
mengenai kelompok satwa amfibi di Indonesia, maka pada tahun 1999 di angkatan
34 (tahun 1997) KPR berganti nama menjadi Kelompok Pemerhati Reptil dan Amfibi
(KPRA) dengan nama yang tetap sama “Python”. Dengan mempertimbangkan bahwa
reptil dan amfibi adalah satu kesatuan dalam ilmu pengetahuan yang terangkum
dalam ilmu “Herpetology” maka mulai tahun 2004 di angkatan 38 (tahun 2001) nama
KPRA berubah menjadi Kelompok Pemerhati Herpetofauna “Python”. Secara rutin KPH
melakukan monitoring tahunan amfibi dan reptile di kampus, selain terlibat pada
kegiatan ekspedisi di berbagai kawasan konservasi. Beberapa mahasiswa KPH
kemudian melakukan penelitian akhir mengenai amfibi dan reptil di bawah
bimbingan Mirza D. Kusrini
KSH-UGM: Kelompok Studi
Herpetologi (KSH) adalah sebuah organisasi di Fakultas Biologi UGM yang
bergerak dalam pengembangan kajian ilmu Herpetologi di Indonesia. Kegiatan
KSH dapat digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu kajian mengenai segala aspek
tentang herpetofauna, penelitian untuk menguak hal baru tentang reptil dan
amfibi, serta melakukan konservasi demi kelangsungan hidup reptil dan
amfibi. Kelompok ini juga menerbitkan e-majalah dengan
nama herpet News yang bisa didownload melalui website mereka
Biopalas
Universitas Sumatera Utara: Biopalas adalah singkatan dari Biologi
Pecinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup, yakni unit
kegiatan mahasiswa di Departemen Biologi FMIPA USU. BIOPALAS merupakan
organisasi minat dan bakat yang mempunyai dasar sebagai pecinta alam dan
berkecimpung di bidang studi lingkungan hidup. Anggota organisasi ini semua
berasal dari Mahasiswa/i Departemen Biologi FMIPA USU. Walaupun subyek
peneltian mereka beragam, namun herpetofauna masuk di dalamnya. Anggota
kelompok ini cukup aktif melakukan kegiatan pengamatan herpetofauna dan menerbitkan Herpetologer Mania.
Kelompok
Pemerhati Herpetologi Salvator – Universitas Andalas.
SIOUX:
Rudy Rahardian
Perorangan:
Burhan Tjaturadia,
fokus penelitian di Papua
Mistar,
fokus penelitian di Sumatera
Mediyansyah,
fokus penelitian di Kalimantan
Ahmad
Fanani, fokus penelitian di Nusa Tenggara
Reza
Marlon
Deni
Purwandana
Jatna
Supriatna
Peneliti
asing yang melakukan penelitian di Indonesia atau meneliti menggunakan spesimen
dari Indonesia:
Ron
Lilley: Snake Patrol Bali
David
Bickford: NUS
Richard
Shine
Robert
Inger
Ives
Tim
Jessop
TS
Leong
Kate
Alexander
Anders
Rhodin
Schijfsma
Eric N.
Smith
Michael
Harvey
Mark
Auliya
Jimmy
A. McGuire
Graeme
Gillespe
Steven
Richards
Rafe
Brown
Ben
Evans
Alexander
Haas
Alan
Allison
R.
Gunther
Annemarie
Ohler
Gernot
Vogel
Indraneil
Das
Masafumi
Matsui
Tatsumo
Hikida
Masayuki
Sumida
Hidetoshi
Ota
Kitchener
David
Liem
Church
..................
Sabtu, 04
Agustus 2012
CABANG-CABANG
BIOLOGI DAN PENGERTIANNYA
1. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
2. Aerobiologi, ilmu yang mempelajari partikel organik yang dapat diangkut oleh udara
3. Agroforestri, ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek
4. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
5. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
6. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
7. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
8. Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
9. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
10. Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem peredaran darah dan sistem limfatik
11. Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini
12. Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
13. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
14. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
15. Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda
16. Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta
17. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
18. Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibia
19. Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat
20. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
21. Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar
22. Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan diversifikasinya sejalan dengan waktu.
23. Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui fokus antarmuka antara biologi dan fisika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika
24. Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan)
25. Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar
26. Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap objek biologi dan permasalahannya
27. Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi
28. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
29. Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan
30. ¬¬¬¬Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan perkembangan organisme
31. Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama pengaturan jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, dan kepunahannya
32. Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang psikologis dan biologis terhadap satu sama lain
33. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
34. Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak ditemukan di alam
35. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
36. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
37. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
38. Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis, dengan penekanan pada pemodelan
39. Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem biologis
40. Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang ditemukan di alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi modern
41. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
42. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
43. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
44. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyta
45. Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean
46. Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska
47. Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada batang berkambium
48. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
49. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
50. Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi lingkungannya
51. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
52. Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul
53. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
54. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
55. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
56. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
57. Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya
58. Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang menjangkiti hewan, biasanya hewan ternak
59. Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan lingkungan dari jaman dahulu hingga sekarang
60. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
61. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
62. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
63. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
64. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
65. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
66. Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
67. Fenologi, ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap penampilan suatu organisme atau populasi
68. Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.
69. Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
70. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
71. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
72. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
73. Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias
74. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
75. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
76. Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi
77. Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk hidup
78. Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik)
79. Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan mereka
80. Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut
81. Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses penuaan yaitu melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan
82. Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
83. Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
84. Genetika molekuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
85. Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah populasi
86. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
87. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
88. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
89. Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing
90. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
91. Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau cincin sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous
92. Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
93. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
94. Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
95. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
96. Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan tanaman hias
97. Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkungan
98. Ikhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan
99. Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya
100. Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu penyakit
101. Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum
102. Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan
103. Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran, diagnosis, dan terapi pada hewan
104. Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul
105. Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
106. Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika
107. Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut
108. Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan enzim
109. Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah
110. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
111. Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ untuk transplantasi
112. Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
113. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
114. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
115. Kladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya
116. Klimatologi, ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia
117. Kriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal
118. Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum terbukti
119. Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari
120. Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan jamur filamen.
121. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
122. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska
123. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
124. Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu dan sumber serbuk sari tersebut
125. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
126. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
127. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro
128. Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia.
129. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
130. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
131. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
132. Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring
133. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
134. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
135. Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi seluler di dalam system saraf
136. Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut
137. Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
138. Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron
139. Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur dan fungsi sistem saraf
140. Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu
141. Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme
142. Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang
mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya
143. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata)
144. Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur
145. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
146. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari
zigot menjadi dewasa
147. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
148. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
149. Ortodonti, ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di sekitarnya.
150. Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan lain pada system muskuloskeletal
151. Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut, lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut
152. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
153. Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher.
154. Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro telinga.
155. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
156. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
157. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
158. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
159. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
160. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
161. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
162. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
163. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
164. Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran
165. Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi yang baru lahir
166. Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi
167. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
168. Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton
169. Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah
170. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate
171. Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar
172. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang
dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
173. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
174. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
175. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
176. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
177. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
178. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
179. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
180. Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik
181. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
182. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
183. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
184. Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup
185. Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi
186. Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa perilaku sosial dalam konteks tersebut
187. Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya
188. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
189. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
190. Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran
191. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
192. Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam menanggapi zat beracun.
193. Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
194. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
195. Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan
kerusakannya
196. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
197. Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual
198. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
199. Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam
200. Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi
201. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
202. Zoologi Perbandingan, ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan antar hewan
203. Zoosemiotik, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar hewan
...........................
[Event]UI dan PHI: SEMINAR NASIONAL
HERPETOLOGI 2011
...........................